Berbahagialah, Meminta Maaf Bukan Berarti Kamu Bersalah. — Meminta maaf mungkin merupakan hal yang tak mudah dilakukan ketika dua orang mengalami sebuah sengketa atau perbedaan pendapat dan opini seringkali keduanya bersikeras mempertahankan pendapat maupun argumentasi masing-masing. Ketika terjadi suatu konflik dalam hubungan apapun antara dua atau lebih pihak yang mungkin berkenaan dengan pekerjaan, bisnis, wirausaha serta lainnya, bukan mustahil pihak bersalah sekalipun tidak ingin disalahkan dengan cara memberikan alasan yang kadang tidak masuk akal.
Saat terjadi perselisihan diantara sepasang kekasih/pasangan suami istri sering kali keduanya sama-sama berkeras pada pendapat juga perasaannya, sehingga bukan mustahil kemudian menimbulkan perpisahan. Bahkan ketika terjadi perselisihan antara dua atau lebih anggota keluarga atau kerabat, bukan halaneh jika semua pihak merasa benar atau merasa disalahkan sehingga menyebabkan terputusnya tali silaturahim.
Adakah memang pemutusan hubungan / putus silaturahim merupakan tujuan dari kehidupan sosial maupun bisnis ? Kami rasa semua sepakat bahwa pada dasarnya interaksi kita dengan siapapun dalam kehidupan sosial dimaksudkan untuk menjalin hubungan saling membutuhkan bukan sebaliknya memutuskannya. Akan tetapi siapa mampu mencegahnya ketika sudah terlanjur terjadi ? Lalu bagaimana cara menyatukan kembali hubungan bila sudah terputus?
Banyak cara dikemukakan para ahli tentang bagaimana cara memperbaiki hubungan, akan tetapi pada artikel kali ini kami hanya akan membahas kata kata bijak tentang meminta maaf dalam rangka menjalin kembali hubungan dan mencegah terjadinya perpisahan dan permusuhan.
Mencegah putus hubungan dengan cara meminta maaf terlebih awal
Sebagaimana dikemukakan diatas, ketika terjadi perselisihan, orang-orang berselisih entah dalam kaitan – bisnis, keluarga, cinta – akan berkeras merasa dirinya juga pendapatnya benar atau setidaknya dapat dibenarnya. Padahal sikap demikian justru tidak akan menyelesaikan masalah malah merugikan kedua belah pihak. Bahkan ketika dirinya menang sekalipun, maka kemenangan tersebut hanyalah sementara.
Kemenangan atas sebuah perselisihan dari hubungan sudah terjalin adalah semu dan kecil dibanding kerugian diakibatkannya
Kemenangan dari sebuah perselisihan adalah hanya kemenangan atas apa yang diperselisihkan, akan tetapi semua pihak akan mengalami kerugian berupa kemenangan bersama untuk hal – hal lain di hadapan mereka. Banyak pelaku wirausaha berselisih untuk suatu masalah bernilai sedikit, kemudian salah satu (keduanya) kehilangan peluang lain lebih besar. Tidak sedikit orang “merasa” memenangkan adu pendapat dengan pasangannya, akan tetapi kemudian kehilangan “hati” alias “rasa cinta” dari pasangannya.
Jadi sobat , jika kita sudah mengetahui kerugian dari sebuah perselisihan, merupakan sikap bijak untuk mencegah terputusnya hubungan sebelum terjadi, yaitu pada saat masih dalam masa cekcok / berselisih. Caranya ? meminta maaf, mencoba memahami apa yang mendasarinya berpendapat demikian dan memberi kesempatan waktu kepada mitra atau pasangan untuk merenungkan sendiri kesalahan atas pendapatnya.
Saat orang dengan tulus meminta maaf meski tidak merasa bersalah, lawan akan turun emosinya
Meminta maaf lebih dahulu meski merasa benar akan mempertahankan hubungan baik. Pakar psikolog mengatakan bahwa apabila dalam perselisihan salah satu meminta maaf terlebih dahulu maka lawan yang sedang emosi akan menjadi surut kemarahannya. Bukan hanya itu, sikap meminta maaf lebih dahulu dengan tulus diikuti sikap mengalah tersebut akan membuat lawan tanpa disadari olehnya sendiri akan mempertimbangkan pendapat orang yang mengalah bahkan mungkin akan mempertimbangkan sehingga pada akhirnya akan membenarkan pendapat orang yang mengalah kemudian mencari jalan tengah meskipun tidak diminta.
Mengalah akan menghasilkan solusi sama sama untung / Menang
Motivasi bijak mengalah sama – sama menang, sama – sama senang. Jadi mana menurut sobat lebih baik, 1) mempertahankan diri secara emosional atau 2) meminta dan mengalah untuk mendapat kemenangan bersama sekaligus mempertahankan
hubungan ?.
Baca juga : Sederhana saja, beginilah arti cinta yang sebenarnya
Meminta maaf dan mengalah sebelum hubungan terputus jauh lebih mudah dibanding setelah hubungan sempat terputus
berapa lama anda menjalin hubungan dengan kekasih ? satu tahun, dua tahun, atau lebih ? Berapa lama anda berusaha menjalin hubungan dengan mitra usaha atau rekan bisnis ? Berapa lama anda berusaha menyesuaikan diri dengan rekan kerja agar bisa menjalin kerjasama tim yang baik ?
Para pakar psikologi mengatakan, pada umumnya, meminta maaf atau mengalah sebelum hubungan terputus lebih mudah daripada setelah hubungan terputus. Ketika kamu bertengkar dengan pacar kemudian putus hingga berhari-hari atau berminggu-minggu, akan lebih sulit bagi kamu meminta maaf untuk mengembalikan hubungan cinta dengan mantan pacar dibanding sebelum putus.
Ketika kamu berselisih dengan teman, setelah semua caci maki serta kata – kata kasar terucap kemudian diakhiri dengan putusnya hubungan pertemanan, akan lebih sulit bagi kamu untuk mengembalikan persahabatan setelahnya. Dibanding sejak awal kamu mengalah atau meminta maaf.
Ketika kamu terlibat perselisihan dengan rekan kerja atau mitra wirausaha, akan sulit mengembalikan kepercayaan mereka apabila hubungan kerjasama sudah terputus sekian lama dibanding sebelum terputus.
Jadi apabila kamu peduli terhadap segala jerih payah kamu dalam membangun dan menjalin hubungan cinta, hubungan persahabatan, hubungan pertemanan, hubungan kerjasama, hubungan usaha, atau apapun, sudah sewajarnya kamu harus lebih bersikap mengalah dan terbuka untuk meminta maaf maupun memaafkan.